gerald Seorang manusia biasa yang suka makan No comments

Penjelasan Secara Lengkap Mengenai Prinsip - Prinsip Dalam Akuntansi

Prinsip akuntansi adalah asumsi, aturan dan konsep yang berlaku pada akuntansi. Prinsip akuntansi menjadi pedoman dalam menghasilkan laporan keuangan yang valid dan akurat. Tujuan dari penggunaan prinsip akuntansi tersebut adalah untuk menciptakan kesesuaian antara pengguna akuntansi satu dengan lainnya. Sehingga informasi keuangan yang dihasilkan dapat diperbandingkan dan memenuhi kebutuhan dari pengguna informasi tersebut. Prinsip-prinsip akuntansi antara lain, yaitu:

1. Going Concern (kontinuitas usaha)
Suatu perusahaan diasumsikan akan beroperasi secara terus menerus dan selalu melakukan kegiatan sepanjang waktu

2. Business Entity (kesatuan usaha)
Suatu organisasi atau perusahaan adalah bagian terpisah antara perusahan dengan pemilik organisasi atau perusahaan atau individu.. Transaksi keuangan yang menyangkut badan usaha tidak boleh dicampur dengan pemiliknya dan terdapat garis pemisah yang tegas.

3. Accounting Period (periode akuntansi)
Harus ada batas waktu dan diterapkan secara tahunan karena kegiatan perusahan berjalan sepanjang waktu maka proses penyajian laporan keuangan perlu dibagi dalam periode- periode tertentu.

4. Measurement Unit (kesatuan pengukuran)
Semua kejadian atau transaksi diukur dengan satuan uang karena hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan. Keseragaman pengukuran harus sama (bila suatu transaksi diukur dengan nilai rupiah maka transaksi yang lainnya juga diukur dengan nilai rupiah).

5. Historical Cost (biaya historis)
Jumlah uang yang dikeluarkan dalam suatu transaksi merupakan jumlah yang dipakai sebagai dasar pengakuan barang dan jasa yang dikeluarkan, atau dengan kata lain, pengadaan barang dan jasa diakui sebesar uang yang dikeluarkan pada saat pengadaan barang dan jasa tersebut terjadi.

6. Full Disclosure (pengungkapan sepenuhnya)Semua kejadian perlu diungkap secara terbuka agar laporan posisi keuangan dan hasil usaha perusahan tidak menyesatkan para pemakai laporan keuangan.

7.Consistency (kosistensi)
Didalam akuntansi terdapat beberapa metode yang dapat dipergunakan, misalnya dalam penilaian persediaan dan penyusutan aktiva tetap, prinsip ini mengharuskan perusahan konsisten dalam menggunakan metode yang dipakai. Tujuan dari konsep ini, agar laporan keuangan dari beberapa periode dapat diperbandingkan.

8. Conservatism (konservatif)
Konsep ini didasarkan atas suatu pendapat yang menyatakan bahwa kemungkinan rugi yang akan terjadi tetapi tidak mengantisipasikan laba yang belum direalisasi. Tujuan utamanya untuk mencegah jangan sampai pendapatan bersih dicatat terlalu tinggi.

9. Objective evidence (bukti transaksi yang objektif)
Dalam proses pencatatan akuntansi dibutuhkan adanya bukti-bukti transaksi yang bersifat objektif dan dapat diuji kebenarannya.

10. Matching expense with revenue (realisasi)
Untuk mengetahui seberapa jauh yang telah dicapai oleh perusahaan maka semua biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan harus dibandingkan dengan atau dikurangkan dan total pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode akuntansi.

11. Revenue recognition (pengakuan pendapatan)
Pengakuan pendapatan atau realisasi penerimaan uang tidak selalu bersamaan dengan penyerahan barang/jasa, sehingga diperlukan suatu konsep untuk pengukurannya. Pengakuan Pendapatan didalam akuntansi diakui dengan dua metode: 1)Cash Basis (dasar penerimaan uang) Konsep mi mengakui suatu pendapatan pada saat uang itu diterima dan mengakui biaya pada saat uang tersebut dikeluarkan. 2)Accrual Basis (dasar akrual) Penerapan akuntansi keuangan didasarkan tidak tunai (akrual) artinya transaksi diakui pada saat terjadinya tanpa dikaitkan dengan transaksi kas. Dasar akrual mencakup pencatatan terhadap transaksi yang terjadi dimasa lalu dan berbagai hak dan kewajiban dimasa yang akan datang.

Comments (0)

Post a Comment

1. Dilarang Promosi Iklan, Porno Dan Sejenisnya
2. Dilarang Spam
3. Komentar Dengan Kalimat Yang Jelas dan Tidak OOT

Cancel